Archive for May 2008
Dua Gentong Air
Posted May 7, 2008
on:- In: Crita Singkat | INFO UMUM | Opini
- 21 Comments
Setelah beberapa vakum dari kegiatan menulis, kali ini saya ingin menulis mengenai sebuah cerita. Cerita ini saya dapat ketika saya mengikuti suatu acara.
Pada sebuah desa yang terletak pada dataran tinggi, hidup seorang pembawa gentong air. Desa tersebut kaya sekali dengan sumber mata air. Desa – desa sekitarnya selalu membeli air dari desa tersebut. Alhasil pembawa gentong air tersebut selalu sibuk dengan kegiatannya menggendong gentong air kepunyaanya. Sayang beliau hanya memiliki dua gentong air saja. Gentong air yang tidak begitu besar namun cukup untuk membawa air ke desa – desa lainnya. Kedua gentong air ini pun selalu setia pada majikannya. Satu dipikul di kanan, dan yang satu lagi dipikul di kiri. Mereka selalu senang ketika melewati tebing dan jurang yang dilewati pembawa gentong air dari satu desa ke desa yang lainnya.
Suatu ketika salah satu gentong tersebut tak sengaja jatuh dan retak. Untungnya gentong air tersebut masih bisa digunakan walaupun hanya sanggup membawa 3/4 kapasitas biasanya. Itupun belum termasuk yang menetes karena ada retakan kecil pada bagian bawah gentong yang membuat air menetes pelan. Gentong air yang retak tersebut merasa rendah diri. Sering kali ia menyalahkan diri sendiri karena tidak dapat mengangkut air yang banyak bagi tuannya. Gentong yang tak retakpun selalu menghibur gentong yang retak tersebut, katanya “tenang saja saudaraku, aku akan membawakan air yang cukup bagi tuan kita” . Tetapi tetap saja gentong yang retak tersebut merasa sedih. Pembawa gentong pun tak ayal juga sering memberi penghiburan bagi gentong yang retak tersebut. Setiap perjalanan berangkat , ia selalu dipikul di sisi kanan dengan air yang hanya 3/4 isi, bahkan sering tinggal 1/2 nya saja ketika sampai tujuan. Tak jarang pula gentong tersebut sedih meratapi nasibnya yang retak.
Beberapa bulan kegiatan tuan pembawa gentong air tetap setia menggunakan kedua gentong tersebut, walaupun yang satu retak. Pagi hari mereka berangkat ke desa lain dengan gentong yang retak di sisi kanan. Dan pulang dengan membawa penghasilan untuk keluarga pembawa gentong tersebut. Hingga pada suatu hari, ketika dalam perjalanan pulang pembawa gentong merasa lelah. Ia pun terduduk dan menempatkan kedua gentong di depannya sambil menghadap ke sisi kiri perjalanan pulang. Ia pun berkata :
Aku memikulmu yang retak di sisi kanan pada perjalanan berangkat. Dan memikulmu pada sisi kiri ketika perjalanan pulang. Lihatlah ( sisi kanan perjalanan berangkat atau sisi kiri perjalanan pulang ) , rerumputan dan bunga – bunga ini tumbuh subur dan indah. Inilah karyamu. Lewat tetesan air yang engkau teteskan saat perjalanan berangkat. Tanpamu, rerumputan dan bunga – bunga ini tidak akan tumbuh subur.
Kedua gentong tersebutpun tersenyum dan menyadari hal itu.
Setiap manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya masing – masing. Terkadang kita terlalu sombong akan kelebihan kita. Tak jarang pula kita terlalu rendah diri akan kekurangan kita. Kekurangan dan kelebihan selalu ada dan menghiasi kehidupan manusia. ( BPSK )
Recent Comments